10 April 2020

JANGAN LENGAH, AYO LAKUKAN PSN UNTUK DBD!

Mantren. Ditengah wabah Covid-19, terdapat masyarakat desa mantren sudah 4 orang terkenan gigitan nyamuk menyebabkan demam berdarah. kasus DBD tidak bisa berhenti. Selain pengaruh curah hujan, mereka yang sudah terkena virus dengue baru menimbulkan gejala demam setelah 3-5 hari. Mereka terdeteksi setelah datang ke fasilitas kesehatan (faskes). Selama belum terdeteksi dan mendapat pengobatan, mereka bisa menularkan ke orang lain melalui gigitan nyamuk aedes aegypti. Itulah mengapa pemberantasan sarang nyamuk (PSN) sangat dibutuhkan untuk memusnahkan sarang nyamuk, dan sedapat mungkin menghindari gigitan nyamuk dengan berbagai cara. Penurunan angka penderita DBD saat ini terjadi karena kesadaran dan peran dari masyarakat meningkat. Masyarakat harus mengambil peran lebih besar dalam memberantas penyakit musiman ini. Sebab, nyamuk sebagai pembawa virus dengue, penyebab DBD, ada dan tinggal di lingkungan atau tempat tinggal masyarakat. Kegiatan sederhana, seperti menguras bak mandi, menutup tampungan air, dan melipat baju-baju yang digantung dan menjadi sarang nyamuk efektif untuk mengurangi penularan DBD. Semoga masyarakat desa mantren yang terkena DBD segera sembuh, dan untuk kita agar selalu melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) sesegera mungkin. Bravo Desa Mantren  
SINDU SUDIRO (KAMITUWO I NGLOROG)    RINI TRI PRATIWI, M.PD (KASI PEMERINTAHAN)    MURTINI (KEPALA SEKSI PELAYANAN)    YAYAH ARUM WAHYUNI (KAUR KEUANGAN)    HARIYANTO (KAMITUWO II KRAJAN)    UTIK SUSANA, ST (SEKRETARIS DESA)    SUTIKNO (KEPALA SEKSI KESEJAHTERAAN)    SUNARTI (KAMITUWO III GANGSIR)    SUPRIH LESTARI (KAUR UMUM DAN TATA USAHA)