12 Maret 2020

MANTREN MILLENIAL, 7 CARA MENCEGAH BERITA HOAX MENYEBAR…!!!

Mantren. Mungkin kamu familier dengan berita bohong atau sering disebut hoax. Belum lagi, di zaman sekarang ini, berita begitu mudah menyebar dengan adanya media sosial dan kecanggihan mesin pencari. Lantas, sebagai warganet, sebenarnya apa yang harus kita lakukan untuk menghadapi suatu pemberitaan? Berikut di antaranya… 1. Kembangkan rasa penasaranmu setiap saat, jangan langsung menyebarkan suatu berita tanpa mengecek kebenarannya Menurut Tom Stafford, seorang psikolog dari The University of Sheffield kita mendapat banyak manfaat dengan menjadi lebih ingin tahu atau penasaran. Sementara itu, pendidikan zaman sekarang gak banyak mencegah pemikiran masyarakat terbuka. Justru rasa penasaran terbukti ilmiah bisa membuka pemikiran lebih terbuka. Sehingga, kamu gak buta hanya dengan satu ideologi saja.   2. Berhati-hatilah dengan judul yang provokatif Seringkali, berita hoax punya judul yang mengundang sensasi, seperti bersifat menghasut atau provokatif. Bahkan, lebih ngeri lagi, kadang isinya diambil dari media atau surat kabar resmi. Hanya saja, sedikit diubah agar sesuai dengan persepsi dari pembuat hoax. Untuk itu, coba ambil koran untuk memastikan kebenaran. Bisa juga dengan mengeceknya dengan berselancar ke internet. Kamu bisa membaca media berita yang ada. Dengan kredibilitasnya, sudah pasti media mengecek kebenarannya sebelum disiarkan ke khalayak ramai. Coba perhatikan apakah ada perbedaan.   3. Cari tahu keaslian alamat situs laman Jika kamu mendapatkan berita dari sebuah artikel, coba perhatikan tautannya. Apakah tautan tersebut berupa blog atau media berita asli. Jangan sampai terkecoh, kadang ada orang yang gak bertanggung jawab membuat berita bohong dengan menggunakan tautan yang mirip dengan media berita asli. Dilansir dari Dewan Pers, di Indonesia terdapat lebih dari 43.000 situs yang mengklaim dirinya sebagai media berita. Namun, yang sudah terverifikasi gak sampai 300. Itu artinya, ada kemungkinan banyak berita bohong yang bisa beredar.   4. Perhatian keaslian foto Gak hanya tulisan saja, berita bohong ada kalanya berupa foto yang telah dimanipulasi. Pembuat berita palsu bisa saja telah mengedit sebuah foto lalu disiarkan ke internet dengan tujuan memprovokasi. Namun, kamu pun bisa mengecek keaslian sebuah foto dengan mesin pencari Google Images dengan tautan images.google.com. Kamu bisa mengunggah sebuah foto atau dengan fitur drag and drop. Dengan begitu, kamu bisa membandingkan hasilnya dan mengambil kesimpulan apakah foto tersebut asli atau bohong.   5. Periksa keaslian berita dengan mencari tahu asal sumbernya Sudah umum kalau berita dikuatkan dengan sumber. Biasanya kamu akan melihat sumber, misalnya dari polisi atau KPK. Kamu bisa mengecek dan membandingkannya dari siaran pers langsung atau dari media berita. Selain itu, kamu pun perlu membedakan mana berita berupa fakta dan mana yang berupa opini. Itu karena gak semua opini perlu kamu sepakati. Bisa jadi kamu punya pemikiran lain.   6. Ikut serta dalam grup diskusi antihoax di media sosial Untuk mendukung gerakan antihoax, ada banyak grup di media sosial yang berguna untuk mendiskusikan apabila ada suatu pemberitaan baru yang kontroversi. Kamu bisa bergabung dan menyimaknya. Siapa tahu dengan begitu pemikiranmu akan terbuka. 7. Segera adukan kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika apabila menemukan berita hoax Setelah melakukan semua cara di atas dan terbukti kamu menemukan suatu berita adalah hoax, jangan ragu untuk melaporkannya ke Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui surel aduankonten@mail.kominfo.go.id.   Mari perangi hoax! Kontribusi kecilmu penting untuk mengingatkan keluargamu yang mungkin sering terpapar hoax. Ajak sebanyak mungkin teman-temanmu untuk mendukung gerakan antihoax. Kalau dilakukan bersama-sama, masyarakat gak akan dengan mudah terhasut sama berita bohong.   Ayoo, kita harus berhati-hati atas semua berita yang kita terima. Di cek dan diteliti dulu sebelum melakukan keputusan. Semoga semua warga desa mantren terhindar dari Hoax…..!   Bravo Desa Mantren
SINDU SUDIRO (KAMITUWO I NGLOROG)    RINI TRI PRATIWI, M.PD (KASI PEMERINTAHAN)    MURTINI (KEPALA SEKSI PELAYANAN)    YAYAH ARUM WAHYUNI (KAUR KEUANGAN)    HARIYANTO (KAMITUWO II KRAJAN)    UTIK SUSANA, ST (SEKRETARIS DESA)    SUTIKNO (KEPALA SEKSI KESEJAHTERAAN)    SUNARTI (KAMITUWO III GANGSIR)    SUPRIH LESTARI (KAUR UMUM DAN TATA USAHA)