18 Maret 2020

IRAMA FC, GO!! GO!! GO!!

Mantren. Halo Sahabat mantren, kita sangat berterimakasih kepada Mas Suyitno dan Mas Jumanto yang telah membina adik-adik di desa mantren untuk mengembangkan skill dalam sepak bola. Tujuan melatih sepak bola sejak dini tidak hanya soal menjadi atlet profesional, lho! Ingin menjadi atlet apa pun, latihan memang sebaiknya dilakukan sejak kecil sehingga menjadi terbiasa. Tak terkecuali jika ingin menjadi atlet sepak bola hebat. Jika ditelusuri pun, pemain hebat kelas dunia seperti Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo juga sudah menggeluti dunia sepak bola sejak usia yang belia. Namun, berlatih sepak bola sejak dini tidak hanya memberikan kesiapan dan keterampilan bagi anak. Olahraga yang digadang sebagai olahraga pemersatu umat ini ternyata memberikan beragam manfaat lainnya. Lalu, apa saja manfaat bermain sepak bola sejak usia dini? 2. Membantu memaksimalkan pertumbuhan Gerakan melompat dan berlari yang menjadi aktivitas dasar dalam bermain sepak bola akan melatih tulang kaki dan merangsang pertumbuhan. Di samping membuat anak menjadi lebih cepat tinggi, bermain sepak bola sejak usia dini juga membantu mencegah badan yang bungkuk dan osteoporosis. Selain itu, anak juga akan memiliki kelincahan dan refleks yang cepat. Saraf-saraf motorik anak akan terlatih untuk memberikan respon-respon yang cepat dan tepat. 2. Membuat anak menghargai proses dalam mencapai tujuan Untuk mencetak sebuah gol, tidak jarang waktu 90 menit dirasa kurang. Meski kesempatan beberapa kali datang, belum tentu semuanya dapat menghasilkan gol yang sangat dicita-citakan. Kemanangan dalam permainan sepak bola memang tidak semudah itu. Dengan terbiasa dalam kondisi seperti ini, anak secara otomatis juga akan lebih menghargai beragam proses dalam hidup kelak. Mereka akan memahami bahwa dalam mencapai segala sesuatu—apalagi hal besar—selalu diperlukan proses. Hal ini juga tentu akan didapatkan sejak anak belajar teknik dasar, mulai dari nol hingga menguasai beragam keterampilan. 3. Melatih anak untuk berpikir cerdas Ketika bermain sepak bola, setiap pemain dituntut untuk fokus pada bola. Sorakan penonton yang meriah pun hanya dianggap sebagai angin lalu. Kebiasaan berkonsentrasi penuh ini tentu sangat bermanfaat bagi banyak hal. Selain itu, sepak bola tak hanya sekadar stamina dan keterampilan, tetapi juga soal strategi. Bagaimana mengecoh musuh dan apa yang harus dilakukan saat dalam kondisi tertentu akan membuat otak terus berpikir menemukan solusi. 4. Mengajarkan anak tentang percaya diri, kerja sama, dan sportivitas Tidak ada atlet yang boleh merasa minder ketika bertanding. Sekalipun dalam hati sempat terbersit perasaan takut terhadap lawan yang sudah memiliki reputasi, hal tersebut tidak boleh ditampakkan. Atlet harus bisa mengatur emosi dan pikirannya dengan baik. Sepak bola juga jelas-jelas merupakan olahraga tim. Menang atau kalah menjadi emosi bersama. Dalam dunia nyata, anak akan lebih mudah memahami kondisi bagaimana harus menjadi individualis dan sosial. Selain itu, anak juga akan menjunjung sportivitas dalam beragam hal yang ada di kehidupans sehari-hari. Semoga kedepannya Irama FC akan berjaya seperti dulu lagi, yang melahirkan pesepakbola yang professional dikancah daerah dan nasional. Kegiatan ini sangat di dukung oleh Pemerintah Desa Mantren khususnya bapak Kepala Desa, beliau 100% mendukung pembinaan secara dini untuk mengembangkan skill dari usia dini yang sesuai program-programnya untuk membangun potensi desa mantren tercinta ini. Desa Mantren Bahagia Desa Mantren Sehat Bravo Irama FC, Bravo Desa Mantren
SINDU SUDIRO (KAMITUWO I NGLOROG)    RINI TRI PRATIWI, M.PD (KASI PEMERINTAHAN)    MURTINI (KEPALA SEKSI PELAYANAN)    YAYAH ARUM WAHYUNI (KAUR KEUANGAN)    HARIYANTO (KAMITUWO II KRAJAN)    UTIK SUSANA, ST (SEKRETARIS DESA)    SUTIKNO (KEPALA SEKSI KESEJAHTERAAN)    SUNARTI (KAMITUWO III GANGSIR)    SUPRIH LESTARI (KAUR UMUM DAN TATA USAHA)